ANTIPERSPIRAN DAN KANKER
"Antiperspiran
Rumor yang popular menyatakan bahwa meningkatnya kasus kanker payudara disebabkan penggunaan antiperspiran yang semakin banyak-dan mitos lama ini mendapat dorongan besar dengan munculnya internet dan e-mail.
Di Australiua kanker payudara diderita lebih dari 12 orang pada setiap wanita. Lebih dari dua dekade yang lalu, laporan tentang kasus payudara meningkat sebagai akibat metode diagnosis yang semakin canggih. Rumor yang populer menyatakan bahwameningkatnya kanker payudara disebabkan penggunaan antiperspiran yang semakin banyak-dan mitos lama ini mendapatkan dorongan besar dengan munculnya internet e-mail.
Setiap ketiak memiliki 2.500 kelenjar keringat, yang memproduksi sekitar 1.5 ml keringat setiap 10menit. Keringat sebagian besar terdiri dari air garam, dengan sejumlah bahan kimia lain yang sangat sedikit. Setiap sentimeter persegi ketiak terdapat satu juta bakteri. Mereka menggunakan keringat untuk bereproduksi dan melepaskan produk-produk sisa- beberapa diantaranya adalah bau badan yang begitu ditakuti. Sebagian besar antiperspiran menggunakan beberapa jenis bahan kimia alumunium, yang tampaknya bekerja dengan berubah menjadi gel alumunium hidroksida yang tidak larut dalam air, di dalam kelenjar keringat. Gel ini menahan keluarnya keringat, serta menghentikan perkembangbiakan bakteri dan juga bau badan.
Bagian ”ilmiah” di balik mitos antiperspiran-kanker ini adalah pernyataan yang ada dalam e-mail bahwa ”tubuh manusia memeiliki beberapa bagian yang membersihkan racun : di belakang lutut, belakang telinga, selangkangan, dan ketiak. Racun dibuang dalam bentuk keringat:. Hal ini benar-benar salah. Sebenarnya ginjalah yang membuang hasil sampingan metabolisme yang tidak diinginkan (racun). Kenyataannya, tujuan utama keringat adalah sebagai mekanisme untuk mendinginkan tubuh.
E-mail tersebut juga mengatakan bahwa karena racun tidak dapat keluar melalui ketiak, mereka bersarang di kelenjar limfa di antara ketiak dan kuadran luar-atas payudara wanita-yang adalah bagian payudara paling dekat dengan kelenjar limfa. ”... hal ini menyebabkan timbunan racun dan mengakibatkan mutasi sel: yang juga dikenal sebagai kanker.” Para ahli patologi di seluruh dunia telah memeriksa jutaan kelenjar limfa dari pasien kanker payudara-dan meskipun mereka melihat sel kanker yang berpindah dari payudara ke kelenjar limfa, mereka tidak menemukan timbunan racun.
E-mail tadi juga mengklaim bahwa kanker kemudian menyebar dari kelenjar limfa ke payudara dan bahwa ”hampir semua tumor kanker payudara terjadi pada kuadran luar-atas payudara”. Salah lagi, Pertama, kelenjar limfa mengalir ke arah yang berlawanan-dari payudara ke kelenjar limfa. Kedua, 60% kanker payudara memang terjadi pada kuadran luar di bagian atas payudara. Ini mungki disebabkan di sanalah terdapat 60% jaringan payudara.
Dana K. Mirick dan koleganya membahas mitos ini di dalam tulisan mereka :Penggunaan antiperspiran dan resiko kanker payudara”, dalam Journal of the National Cancer Institute, bulan Oktober 2002. Mereka membandingkan 813 pasien-dan didiagnosisi menderita kanker payudara antara November 1992 dan Maret 1995-dengan 793 wanita sehat (yang dipasangkan dengan pasien-pasien di dalam kelompok usia lima tahun). Mereka menemukan bahwa resiko kanker payudara tidak meningkat karena kombinasi penggunaan antiperspiran, deodoran, atau mencukur rambut ketiak.
Hal yang aneh tentang mitos antiperspiran-kanker (dan ”penyebab” kanker lainya) adalah bahwa itu semua berfokus pada faktor-faktor yang memiliki sedikit peran atau bahkan tidak sama sekali dalam memicu kanker. Pada saat yang sama, mitos itu mengabaikan kegiatan beresiko, seperti alkohol (yang dihubungkan dengan kanker payudara) dan merokok (yang dihubungkan dengan kanker paru-paru, kanker kandung kemih,kanker ginjal, dan kanker lain di kepala dan leher).
Antiperspiran
Rumor yang popular menyatakan bahwa meningkatnya kasus kanker payudara disebabkan penggunaan antiperspiran yang semakin banyak-dan mitos lama ini mendapat dorongan besar dengan munculnya internet dan e-mail.
Di Australiua kanker payudara diderita lebih dari 12 orang pada setiap wanita. Lebih dari dua dekade yang lalu, laporan tentang kasus payudara meningkat sebagai akibat metode diagnosis yang semakin canggih. Rumor yang populer menyatakan bahwameningkatnya kanker payudara disebabkan penggunaan antiperspiran yang semakin banyak-dan mitos lama ini mendapatkan dorongan besar dengan munculnya internet e-mail.
Setiap ketiak memiliki 2.500 kelenjar keringat, yang memproduksi sekitar 1.5 ml keringat setiap 10menit. Keringat sebagian besar terdiri dari air garam, dengan sejumlah bahan kimia lain yang sangat sedikit. Setiap sentimeter persegi ketiak terdapat satu juta bakteri. Mereka menggunakan keringat untuk bereproduksi dan melepaskan produk-produk sisa- beberapa diantaranya adalah bau badan yang begitu ditakuti. Sebagian besar antiperspiran menggunakan beberapa jenis bahan kimia alumunium, yang tampaknya bekerja dengan berubah menjadi gel alumunium hidroksida yang tidak larut dalam air, di dalam kelenjar keringat. Gel ini menahan keluarnya keringat, serta menghentikan perkembangbiakan bakteri dan juga bau badan.
Bagian ”ilmiah” di balik mitos antiperspiran-kanker ini adalah pernyataan yang ada dalam e-mail bahwa ”tubuh manusia memeiliki beberapa bagian yang membersihkan racun : di belakang lutut, belakang telinga, selangkangan, dan ketiak. Racun dibuang dalam bentuk keringat:. Hal ini benar-benar salah. Sebenarnya ginjalah yang membuang hasil sampingan metabolisme yang tidak diinginkan (racun). Kenyataannya, tujuan utama keringat adalah sebagai mekanisme untuk mendinginkan tubuh.
E-mail tersebut juga mengatakan bahwa karena racun tidak dapat keluar melalui ketiak, mereka bersarang di kelenjar limfa di antara ketiak dan kuadran luar-atas payudara wanita-yang adalah bagian payudara paling dekat dengan kelenjar limfa. ”... hal ini menyebabkan timbunan racun dan mengakibatkan mutasi sel: yang juga dikenal sebagai kanker.” Para ahli patologi di seluruh dunia telah memeriksa jutaan kelenjar limfa dari pasien kanker payudara-dan meskipun mereka melihat sel kanker yang berpindah dari payudara ke kelenjar limfa, mereka tidak menemukan timbunan racun.
E-mail tadi juga mengklaim bahwa kanker kemudian menyebar dari kelenjar limfa ke payudara dan bahwa ”hampir semua tumor kanker payudara terjadi pada kuadran luar-atas payudara”. Salah lagi, Pertama, kelenjar limfa mengalir ke arah yang berlawanan-dari payudara ke kelenjar limfa. Kedua, 60% kanker payudara memang terjadi pada kuadran luar di bagian atas payudara. Ini mungki disebabkan di sanalah terdapat 60% jaringan payudara.
Dana K. Mirick dan koleganya membahas mitos ini di dalam tulisan mereka :Penggunaan antiperspiran dan resiko kanker payudara”, dalam Journal of the National Cancer Institute, bulan Oktober 2002. Mereka membandingkan 813 pasien-dan didiagnosisi menderita kanker payudara antara November 1992 dan Maret 1995-dengan 793 wanita sehat (yang dipasangkan dengan pasien-pasien di dalam kelompok usia lima tahun). Mereka menemukan bahwa resiko kanker payudara tidak meningkat karena kombinasi penggunaan antiperspiran, deodoran, atau mencukur rambut ketiak.
Hal yang aneh tentang mitos antiperspiran-kanker (dan ”penyebab” kanker lainya) adalah bahwa itu semua berfokus pada faktor-faktor yang memiliki sedikit peran atau bahkan tidak sama sekali dalam memicu kanker. Pada saat yang sama, mitos itu mengabaikan kegiatan beresiko, seperti alkohol (yang dihubungkan dengan kanker payudara) dan merokok (yang dihubungkan dengan kanker paru-paru, kanker kandung kemih,kanker ginjal, dan kanker lain di kepala dan leher).
0 komentar:
Posting Komentar